Selasa, 08 Juli 2014

081 333 841183 (TELKOMSEL), Pakar SEO Indonesia Solo, Konsultan SEO Solo, Pakar SEO Muda Solo

Isi Laporan Study Banding
Tempat            : Pusat Toko Kosmetik Aman
                          Jl. MT. Haryono 17/206 Malang
Waktu              : Kamis, 26 Desember 2013 pukul 07.21 – 12.35 WIB
 Peserta           : Jumlah peserta 23 orang.
·   1 orang pimpinan yaitu Pak Agus dari PiranhaMas
·   5 orang terdiri dari siswa-siswi jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) SMK Negeri 4 Malang yang prakerin di PiranhaMas
·   12 orang terdiri dari siswa-siswi jurusan Multimedia SMK Negeri 4 Malang yang prakerin di PiranhaMas
·   4 orang terdiri dari Mahasiswa S1 yang magang di PiranhaMas
1.     Pembicara:  Budi Dedy Fajar S, S.Kom, CH, CHT      (Penjualan Kosmetik)
·         Perkenalan
            Mas Dedy  berasal dari Ngawi, daerah paling barat Jawa Timur. Kedua Orang tua beliau adalah kepala sekolah. Hampir semua keluarganya pegawai negeri. Yang non pegawai negeri hanya Mas Dedy dan kakak keponakannya.
·         Perjalanan Karir

            Budy Dedy Fajar atau lebih akrab dipanggil Dedi ini, adalah seorang pengusaha bisnis online yang sukses mengopeni bisnisnya dengan hanya sebagai seorang anak kos. Pria asal ngawi ini memutuskan untuk berhijrah ke malang untuk melanjutkan studynya. Awal pertama dia datang di malang, dia sempat bingung dengan bahasa orang malang, hal itu disebabkan karena orang ngawi masih menggunakan bahasa jawa yang halus dan sedangkan di Malang menggunakan bahasa jawa yang dikenal agak kasar. Dedipun berusaha untuk beradaptasi dengan bahasa orang Malang yang berbanding 180 derajat dengan bahasa asal kampung halamannya. Ya, ngawi sering disebut sebagai daerah paling miskin, kata Dedi, hal ini dikarenakan daerah ngawi sangat jauh dengan ibunya atau Surabaya. Ngawi termasuk wilayah Jawa Timur. Tetapi orang ngawi, lebih mengenal Solo daripada Ibunya sendiri Surabaya. Posisi Ngawi bersebelahan langsung dengan Jawa Tengah, untuk pergi ke jawa tengah hanya dengan menyeberangi sebuah sungai dan sampailah di Jawa Tengah. Sampai ada lelucon di Ngawi yaitu, “ Kate Nangdi? Nang Jawa Tengah”. Ya, itu adalah lelucon di daerah Ngawi. Dedi bercerita, Kalau ngawi adalah daerah yang tertinggal, sehingga pemerintah Surabaya membuat kebijakan kalau Kabupaten Ngawi tetap tertinggal maka gelar Kabupaten tersebut akan diganti menjadi kecamatan, dan masuk kecamatan Sragen Jawa Tengah.

Awal kesuksesannya tentu tidak mulus, dia tinggal disebuah kos-kosan kecil dan agak kumuh. Jadi di Kos-kosan tersebut terdapat sebuah lobang kecil yang salurannya langsung menuju ke arah kamar mandi, jadi setiap malam hari sering ada kecoak atau tikus yang berlalu lalang di dalam kamar kosan Dedi dari saluran kamar mandi. Dan juga karena harga kos-kosan yang murah, ketika mandi dia harus menggunakan air hujan untuk mandi, dan apabila tidak turun hujan dia tidak mandi karena harga kos kosan yang sangat murah. Ketika dia baru tinggal di Malang, dia ditawari untuk berbisnis MLM, karena iming iming dari bisnis MLM yang sangat menggiurkan Dedi pun tertarik untuk gabung di Bisnis MLM tersebut. Karena dia tidak mempunya modal untuk gabung di bisnis MLM tersebut, Dedi memberanikan hutang ke orang tuanya sebesar Rp. 2.000.000,-. Bisnis MLM tersebut tak berjalan dengan mulus, hanya beberapa bulan dia berhenti berbisnis MLM, dan berganti bisnis MLM yang lain. Sudah 5 kali dia mengikuti bisnis MLM, tapi semuanya tidak berhasil dan hasil nya selalu gagal. Setelah berbisnis MLM. Setelah itu, dia tertarik dengan kiat cara mendapatkan uang dari internet, banyak cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan uang dari internet, salah satunya dia menekuni PPC (Pay Per Click). Ini adalah salah satu cara mencari uang di internet bagi orang yang memiliki situs atau blog. Pemilik situs akan memberikan komisi, 0,0001 persen atau sekitar Rp. 100 rupiah per click.  Dengan modal warnet, dia selalu berangkat pagi pagi ke warnet untuk menjalankan bisnisnya. Dengan mempunya 15 PPC, dia optimis kalau bisnisnya ini akan berhasil. Tetapi nasib berkata lain, modal yang dikeluarkan tak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Jadi uang hasil PPC selalu berputar hanya untuk pergi ke warnet. Karena tidak mendapatkan keuntungan akhirnya dia pun berhenti.  Selain itu, orang orang yang sukses di PPC rata-rata menggunakan system robot untuk menjalankannya. Dan itu salah satu factor lain kenapa Dedi berhenti bisnis PPC.

Kerena PPC tidak berjalan dengan mulus, akhirnya dia memulai bisnis baru yaitu PTR (Paid To Review). Jadi system di bisnis ini yaitu menganalisa baik buruknya sebuah produk bermerek. Jadi inti dari bisnis ini, kita menciptakan mall. Mall tersebut berbentuk web atau blog. Ada kekurangan PTR, yaitu  PTR hanya menerima Patring Update setiap 3 bulan sekali. Dan juga membutuhkan banyak modal dengan penghasilan yang tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan atau hasil pas-pasan. Dan akhirnya Dedi pun memutuskan untuk berhenti.

Setelah meninggalkan bisnis dari internet, akhirnya Dedi melamar pekerjaan menjadi reporter tv, di tv local Indonesia. Dia harus merelakan waktunya demi mendapatkan sepeser uang untuk hidup di malang. Ketika pulang kuliah, disaat teman teman nya pergi nongkrong disebuah kafe dia harus merelakan waktunya untuk pergi bekerja menjadi reporter.  Dan apalagi kerja menjadi seorang reporter sangatlah ribet dan juga melelahkan. Pernah suatu hari, ditengah malam karena ada berita update dan acaranya live. Dedi harus rela pergi ke tempat TKP untuk mendapatkan berita di acara tv local tersebut. Selain Dedi menjadi seorang reporter, dia juga menjadi seorang newsriter, cameramen dll. Dan harusnya setiap bidang dibayar sendiri sendiri, tetapi Dedi hanya di gaji sebagai seorang reporter. Karena gaji yang pas pasan sehingga Dedi pun berhenti menjadi seorang reporter.

Akhirnya, setelah melewati banyak usaha yang selalu tidak berjalan mulus. Akhirnya Dedi pun memutuskan untuk meninggalkan semua pekerjaannya dan akhirnya focus untuk kuliah. Dia berkuliah jurusan IT di ASIA. Dedi aktif di BEM dan saat itu salah satu dosennya pamer sebuah ATM yang intinya kalau dosen tersebut adalah seorang PTR. Mengetahi hal tersebut Dedi tertarik dengan PTR kembali dan meminta ke dosennya untuk membagi ilmunya soal PTR. Tetapi dosennya masih belum siap untuk membagikan ilmunya. Karena Dedi tertarik soal PTR lagi, akhirnya dia pun memulai bisnis PTR lagi. Dan berlangsung beberapa bulan. Muncullah kebosanan, dan akhirnya berhenti bisnis PTR.

Meskipun sudah berhenti bisnis PTR, karena Dedi itu seorang anak IT, dia pun menjual sebuah software ke toko-toko. Karena sifat software tidak seperti barang yang bisa habis dan juga harganya yang gak begitu mahal. Akhirnya dia pun berhenti berjualan software.

Dan saat itu juga, ada salah satu temannya seorang cina yang menjual produk kosmetik, dia meminta kepada teman-temannya untuk menjualkan barangnya. Dan melihat peluang tersebut, Dedi pun ingin menjualkan produk temannya yang cina tersebut. Dedi menjualkan produk nya itu melalui BBM. Setiap hari dia broadcast ke semua pengguna BBM. Ada yang merespon positive, dan juga ada yang negative. Ada orang yang bertanya soal barang yang dijual tapi gak membeli produk. Dan ada orang yang tidak suka di broadcast dan akhirnya marah marah. Dan juga ada yang membeli produknya. Dengan Penghasilan 750.000-1.000.000 per bulan. Tetapi Dedi pun akhirnya meninggalkan bisnisnya tersebut. Karena menurutnya berjualan dengan BBM dengan cara membroadcast sekitar 10000 orang perhari itu seperti pengemis door to door. Dan itulah yang membuat Dedi meninggalkan bisnisnya tersebut.

Pernah suatu ketika, Dedi dan temannya Soni karena gapunya uang sepeserpun. Mereka memutuskan untuk menjual Gorengan. Ya itu adalah jalan pintas untuk mendapatkan sebuah rupiah. Dan salah satu temannya Atin yang waktu itu juga senasib dengan Dedi, datang ke tempat Dedi untuk menitipkan barang dagannya.
Atin, dan Dedi sama sama bingung Karena tidak punya uang sepeserpun dan lagi membutuhkan uang. Dan pada suatu hari Atin bercerita soal melihat Poster milik Pak Agus Piranhamas soal mendapatkan uang dari internet dalam hitungan jam. Karena Atin merasa tertarik, akhirnya dia mengajak Dedi untuk mengunjungi Pak Agus Piranhamas. Pada Awalnya, Dedi sangatlah rishi dengan nama Agus itu karena dia lagi sebel dengan orang yang bernama Agus karena orang yang bernama Agus telah melengserkan Dedi dari kedudukannya sebagai seorang ketua BEM. Dan akhirnya Atin meminta Dedi untuk menemaninya menuju ke rumah Pak Agus Piranhamas. Karena Atin merasa gugup karena akan menemui pak Agus Piranhamas akhirnya Atin meminta Dedi untuk menemaninya masuk kedalam rumah Pak Agus Piranhamas. Ketika sudah bertemu dengan Pak Agus Piranhamas, Dedi pun bersyukur karena Agus yang ini bukanlah Agus yang melengserkannya.

Akhirnya Pak Agus Piranhamaspun menjelaskan tentang kursus, dan juga workshop yang ditawarkan dengan harga yang cukup fantastis. Dan Akhirnya Pak Agus Pun juga menawarkan untuk menjadi siswa magang di tempatnya. Setelah selesai berbincang bincang dengan pak Agus Piranhamas mereka pun pulang. Atin pun mulai bimbang soal kursus yang ditawarkan oleh pak Agus Piranhamas. Ya, harganya juga cukup fantastis, mereka  juga dalam keadaan tidak mempunyai uang.

Beberapa hari berlalu, Atin masih bimbang soal magang, tetapi Dedi sudah menyiapkan beberapa dokumen untuk melamar magang di tempat Pak Agus Piranhamas. Akhirnya diapun diterima, dan memulai menjadi mahasiswa magang disana dengan disambi menjadi seorang mahasiswa di ASIA. Pada saat itu dia lagi skripsi, tetapi dia lebih focus ke magangnya, karena dia menemukan tempat nyaman di tempat magangnya yaitu merasa berjodoh tentang pekerjaanya. Di tempat Pak Agus ini sistemnya kita membuat pasar di internet, jadi memudahkan kita dalam menjual produk dengan mengandalkan SEO (Search Engine Optimation). Jadi, disana kita dapat menghasilkan uang dalam hitungan jam melalui Facebook, Twitter, Youtube dan media social lainnya. Pada Minggu-minggu terakhir Dedi baru focus pada skripsinya.
Karena mengurusi skripsi, Dedi sering izin untuk pergi ke kampus untuk meminta tanda tangan guru skripsi. Jam 8.00 masuk magang dan jam 10.00 dia harus izin untuk pergi ke kampus untuk mendapatkan guru skripsi. Dan ketika skripsi, guru pembimbing sangatlah sulit untuk memberikan tanda tangannya. Selalu ada alas an untuk mempersulit. Pernah waktu itu ketika mau meminta tanda tangan, guru skripsi itu bilang, bentar ya mas mau makan dulu, akhirnya Dedi menunggu sampai guru tersebut selesai makan. Dan setelah si guru selesai makan, dia bilang lagi bentar ya mas, ini mau sidang. Dedi pun rela menunggu hampir 2 jam untuk mendapatkan tanda tangan dari sang guru. Dan selalu ada alas an terbaru agar si guru tidak memberikan tanda tangannya. Akhirnya dedipun kesal, dan berambisi, dia sudah seharian izin tidak masuk magang, jadi besok dia harus bisa mendapatkan 3 tanda tangan ketiga guru pembimbing tersebut sebagai pengganti dia tidak masuk magang hariini.

Keesokannya harinya, dia selalu mengejar ngejar guru pembimbing tersebut, dan mungkin karena guru tersebut rishi dan akhirnya memberikan tanda tangannya. Dan setelah dia sudah mendapatkan tanda tangan akhirnya diapun mengebut mengerjakan skripsinya. Dan sampailah pada saat sidang skripsi. Ketika orang lain hanya memakan waktu 30 menit sampai 60 menit untuk sidang tetapi untuk dedi kali ini dia menghabiskan waktu 120 menit sendiri untuk sidang skripsi. Muncullah pertanyaan pertanyaan aneh dari dosen. Salah satunya 5 tahun kedepan kamu mau menjadi apa?. Dan dijawablah oleh dedi, kalau beberapa bulan kedepan dia ingin duduk disebuah meja yang didepannya ada sebuah computer dan disana dia akan memimpin perusahaanya. Ketika mendengar perkataannya dedi, semua guru menjelaskan kalau untuk menjadi sukses butuh waktu yang sangat lama. Tetapi dengan santainya dedi menjawab karena dia sudah mempunyai wawasan soal internet marketing melalui Pak Agus Piranhamas. Dan diapun menjawab kalo dia akan mendapatkan uang melalui internet. Dan akhirnya para dosenpun memberikan nilan B+ atau dengan katalain dedi lulus sidang skripsi.

Setelah dia lulus, dia lsekarang hanya focus di magangnya tersebut. Dan setelah itu, dia berniat untuk meneruskan dagannya dulu yang menjual kosmetik tetapi dengan cara menggunakan system SEO bukan BBM lagi. Dia kerjakan dengan tekun tentang bisnisnya ini. Bisnisnya ini lebih ditekankan di Facebook.
Tetapi, karena latar keluarganya yang rata rata seorang pegawai negeri sipil. Dedi sempat tidak direstui oleh irang tuanya soal bisnisnya yang berjualan kosmetik tersebut. Sampai saudaranya bilang, “lanang kok dodolan kosmetik”. Meskipun dibilangi seperti itu, dia tidak patah semangat. Dia tetap semangat dan menjadikan kata kata tersebut sebagai penyemangat. Dan akhirnya berkat hasil kerja kerasnya. Dia pun menjadi sukses dengan hanya modal kos-kosan sebagai tempat kerja. Pada saat ini, dia tidak mengeluarkan modal sedikitpun. Ini karena banyak perusahaan kosmetik yang mempercayakan prosuknya ke PUSAT KOSMETIK AMAN atau milik Dedi. Atau disebut dengan Konsingasi. Dimana kita hanya menjualkan produk milik perusahaan yang dititipkan. Ibarat kita menitipkan gorengan di warung, kita menitipkan dan memberi untuk kepada pemilik warung. Karena kita meminta pemilik warung untuk menjualkan produk kita.
Dengan ketekunannya, omset nya sebulan bisa mencapai 10 juta lebih, dan itu merupakan hasil yang fantastis padahal belum ada satu tahun perusahaan tersebut didirikan. Dan lambat laun keluarga mereka menerima soal Dedi yang menjual produk kosmetik.

Hanya dengan magang di Pak Agus Piranhamas selama 4 bulan, Dedi telah mendapatkan keuntungan yang sangat banyak, dan menjadi sukses padahal dengan jangka waktu yang tidak lama..

Inisiatif  Penjualan Kosmetik
            Dengan berpikir untuk merawat diri kita sendiri. Memanjakan diri kita seiring dengan Masa lalu yang sudah banyak di lalui oleh Mas Dedy. Mulai dari mandi dengan air hujan, bangun pagi langsung pergi ke warnet, hingga banyak binatang yang muncul di kamar ketika Mas Dedy tidur karena di bawah kamar yang ditempati adalah tempat pembuangan air.

            Kebetulan salah satu teman Mas Dedy yaitu orang China, memiliki dagangan kosmetik. Dari sana lah Mas Dedy mencoba untuk meMasarkan produk kosmetik tersebut.

            Saat ini Mas Dedy mengambil dari pedagang besar untuk meMasarkan produk kosmetik, terkadang juga sempat datang sales yang menawarkan produk kosmetik mereka, hingga konsingasi beberapa serum datang memberikan barangnya (tanpa modal).
            *Kalau ingin sukses berangkatlah dari kemiskinan*

Poin Pembelajaran:
Publikasi pemasaran melalui Web, Blog, Twitter, Facebook
Web dan Blog hanya dipakai sebagai display. Kebanyakan  untuk pemasaran lewat Facebook misal: lewat notes, page, update status, riset, upcoment event, dll.
Background = PTR, browser. 95% yang di lakukan yaitu apa yang dikerjakan.
·         Cara Meyakinkan Orang Agar Membeli Produk Kita
            Orang yang datang adalah orang yang berminat. Kata kunci untuk meyakinkannya, “Yang mahal belum tentu cocok untuk anda”.
*web: rajagrosirkosmetik.com*

Poin Pembelajaran:
Dunia internet berbeda dengan dunia konvensional. Kalau dunia internet, orang yang menghubungi berarti sudah tertarik 50%. Otomatis kerja harus 100%.



·         Berapa Jam di Depan Komputer ?
                        Dulu                             : jam 8.00 – 12.00 WIB, habis magrib – 10.00 WIB
Sekarang                     : jam 7.00 - 9.00 WIB, habis magrib menyalakan komputer lagi.

Pembicara: Mas Sony      (Penjualan Sepatu)
·                     Pengalaman
Mempunyai pengalaman sebagai seorang kasir selama 3,5 tahun. Karena meras penat ia, memutuskan untuk berlibur ke Bali selama 1 bulan. Ketika dia pergi Ke Bali, dia melihat seorang yang bekerja sebagai karyawan di sebuah mall di Bali. Dan memunculkan keinginan untuk ingin bekerja seperti karyawan tersebut. Setelah pulang dari Bali, dia memutuskan untuk melamar pekerjaan di Mall dibali tersebut dan Hypermart di Surabaya. Kedua surat lamaran tersebut diterima, cuman Mas Sony, lebih memilih untuk bekerja di Hypermart Surabaya. Hampir 6kali bolak balik Malang-Surabaya hanya untuk tes di Hypermart. Dan Syukurlah, akhirnya diterima di Hypermart. Dengan persaingan yang ketat (25 orang disaring menjadi 12 orang) Alhamdulillah Sony masuk 12 besar. Dengan peraturan yang sangat ketat juga, yaitu dilarang mengobrol ataupun bercanda dengan seorang kasir yang ada disebelahnya. Setelah bekerja di Hypermart, akhirnya muncullah titik jenuh, sehingga membuat Sony meninggalkan pekerjaannya di Hypermart.

Dia pun melanjutkan sebagai pegawai di SuperIndo Surabaya di bagian buah. Tetapi TL nya mengetahu kalau Sony mempunyai pegalaman menjadi seorang kasir, dan akhirnya ditaruhlah sony menjadi seorang kasir. Dan itu kali pertama di SuperIndo laki-laki menjasi seorang kasir. Dan Sony lah yang memechakan rekor di SuperIndo. Dengan bekerja selama 12 jam sehari, dengan start jam 5 pagi sampai jam 5 sore hanya diberi gaji sebesar Rp. 2.000.000. Penghasilan yang sangat pas-pasan jika kita hidup di Surabaya.

Taklama kemudian, dia pun berhenti menjadi kasir, dan training di Telkom Indonesia. Training tersebut hanya bertahan selama 3 bulan. Hal ini dikarenakan karena banyak pelanggan Telkom yang complain dan juga banyak mengeluarkan kata-kata yang pedas. Dan itu membuat Soni tidak betah dan Akhirnya Berhenti Training.

Dan setelah dia training, akhirnya papanya menawarkan dia agar kembali untuk meneruskan kuliahnya, Sonipun mensetujui tawaran papanya. Melalui teman, Soni mengenal Pak Agus Piranhamas, Dan dari situ Soni pergi magang di tempatnya pak Agus.


·                     Pengalaman yang didapat ketika menjadi kasir :
Positivenya : Dapat mengetahu lebih banyak karakter orang saat berbelanja.
Negativenya : Banyak orang yang suka complain soal kembalian, apalagi orang cina, meskipun kembalian meskipun Rp. 25 dia tetap meminta kembalian, pernah saat itu, orang cina tersebut meminta kembaliannya yaitu sebesar Rp. 25 dan akhirnya sony memberikan uang Rp. 100 dan meminta kembalian Rp. 75 ke orang cina tersebut.

·                     Produk yang dijual :
Produk yang dijual yaitu Parfum dan Sepatu border. Lewat bibinya yang ada di Bali, bibinya yang hampir bangkrut dengan usaha sepatu bordirnya itu, akhirnya bibinya memasrahkan sepatunya kepada Sony. Sepatu tersebut berbahan dari kain Satin. Pada awalnya sepatu tersebut hanya berlapis 1 kain satin, dan karena request dari Sony, karena sony Ingin lebih menunjukkan kualitas. Akhirnya dibuatlah menjadi 3 lapis dengan border yang penuh.

·                     Bagaimana Cara Penjualannya ?
Pemasaran ada 2 cara penjualan, yang pertama di daerah Lokal dan juga Interlokal. Untuk daerah yang Lokal di handle oleh Sony, tetapi untuk yang di Interlokal di handle oleh Dedi. Untuk daerah nasional, mereka menggunakan JNE, Kantor Pos, dan Wahana. Dan untuk daerah Internasional, mereka menggunakan jasa kurir dari mas Azis anak OMG.

Poin Pembelajaran:
a.                  Untuk pemasaran, jika belum terdeteksi di google, cara penulisannya menggunakan ‘3 kata kunci diikuti no hp’. Kalau sudah terdeteksi di google, baru penulisannya berupa ‘no hp, diikuti 3 kata kunci’. Biar gak kesaspen, bagikan di FB lewat group atau bisa juga bagikan dengan update status.
b.                  Planning kerja dibagi
c.                   Optimasi dilakukan di FB dan Toko Bagus
d.                  Refresh 7 hari sekali

·                     Pengiriman barang Lokal?
a.                  Pengiriman ke luar pulau lewat ‘kantor pos’
b.                  Pengiriman ke dalam kota lewat ‘wahana’
c.                   Pengiriman ke kabupaten yang lewat ‘JNE’

·                     Pengiriman Barang Interlokal :
a)                  Mengirim ke alamat mas Azis jasa kurir interlokal
b)                  Memasrahkan barangnya kepada mas Azis soal barang yang akan dikirim dengan meminta harga yang paling murah.
c)                  Mentransfer uang pengirimah barang keluar negeri ke mas Azis

·                     Tips Berdagang :
Juallah barang yang paling kau sukai, dengan demikian kalian akan menyukai bisnis kalian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar