Isi
Laporan Study Banding
Tempat : Pusat Toko Kosmetik Aman
Jl. MT.
Haryono 17/206 Malang
Waktu : Kamis, 26 Desember 2013 pukul
07.21 – 12.35 WIB
Peserta : Jumlah peserta 23 orang.
· 1 orang pimpinan yaitu Pak Agus dari PiranhaMas
· 5 orang terdiri dari siswa-siswi jurusan RPL (Rekayasa Perangkat
Lunak) SMK Negeri 4 Malang yang prakerin di PiranhaMas
· 12 orang terdiri dari siswa-siswi jurusan Multimedia SMK Negeri 4
Malang yang prakerin di PiranhaMas
· 4 orang terdiri dari Mahasiswa S1 yang magang di PiranhaMas
1. Pembicara: Budi Dedy Fajar S, S.Kom, CH, CHT (Penjualan Kosmetik)
·
Perkenalan
Mas Dedy berasal dari
Ngawi, daerah paling barat Jawa Timur. Kedua Orang tua beliau adalah kepala
sekolah. Hampir semua keluarganya pegawai negeri. Yang non pegawai negeri hanya
Mas Dedy dan kakak keponakannya.
·
Perjalanan Karir
Budy Dedy Fajar atau lebih akrab dipanggil Dedi ini,
adalah seorang pengusaha bisnis online yang sukses mengopeni bisnisnya dengan
hanya sebagai seorang anak kos. Pria asal ngawi ini memutuskan untuk berhijrah
ke malang untuk melanjutkan studynya. Awal pertama dia datang di malang, dia
sempat bingung dengan bahasa orang malang, hal itu disebabkan karena orang
ngawi masih menggunakan bahasa jawa yang halus dan sedangkan di Malang
menggunakan bahasa jawa yang dikenal agak kasar. Dedipun berusaha untuk
beradaptasi dengan bahasa orang Malang yang berbanding 180 derajat dengan
bahasa asal kampung halamannya. Ya, ngawi sering disebut sebagai daerah paling
miskin, kata Dedi, hal ini dikarenakan daerah ngawi sangat jauh dengan ibunya
atau Surabaya. Ngawi termasuk wilayah Jawa Timur. Tetapi orang ngawi, lebih
mengenal Solo daripada Ibunya sendiri Surabaya. Posisi Ngawi bersebelahan
langsung dengan Jawa Tengah, untuk pergi ke jawa tengah hanya dengan menyeberangi
sebuah sungai dan sampailah di Jawa Tengah. Sampai ada lelucon di Ngawi yaitu,
“ Kate Nangdi? Nang Jawa Tengah”. Ya, itu adalah lelucon di daerah Ngawi. Dedi
bercerita, Kalau ngawi adalah daerah yang tertinggal, sehingga pemerintah
Surabaya membuat kebijakan kalau Kabupaten Ngawi tetap tertinggal maka gelar
Kabupaten tersebut akan diganti menjadi kecamatan, dan masuk kecamatan Sragen
Jawa Tengah.
Awal
kesuksesannya tentu tidak mulus, dia tinggal disebuah kos-kosan kecil dan agak
kumuh. Jadi di Kos-kosan tersebut terdapat sebuah lobang kecil yang salurannya
langsung menuju ke arah kamar mandi, jadi setiap malam hari sering ada kecoak
atau tikus yang berlalu lalang di dalam kamar kosan Dedi dari saluran kamar
mandi. Dan juga karena harga kos-kosan yang murah, ketika mandi dia harus
menggunakan air hujan untuk mandi, dan apabila tidak turun hujan dia tidak
mandi karena harga kos kosan yang sangat murah. Ketika dia baru tinggal di
Malang, dia ditawari untuk berbisnis MLM, karena iming iming dari bisnis MLM yang
sangat menggiurkan Dedi pun tertarik untuk gabung di Bisnis MLM tersebut.
Karena dia tidak mempunya modal untuk gabung di bisnis MLM tersebut, Dedi
memberanikan hutang ke orang tuanya sebesar Rp. 2.000.000,-. Bisnis MLM
tersebut tak berjalan dengan mulus, hanya beberapa bulan dia berhenti berbisnis
MLM, dan berganti bisnis MLM yang lain. Sudah 5 kali dia mengikuti bisnis MLM,
tapi semuanya tidak berhasil dan hasil nya selalu gagal. Setelah berbisnis MLM.
Setelah itu, dia tertarik dengan kiat cara mendapatkan uang dari internet,
banyak cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan uang dari internet, salah
satunya dia menekuni PPC (Pay Per Click). Ini adalah salah satu cara mencari
uang di internet bagi orang yang memiliki situs atau blog. Pemilik situs akan memberikan
komisi, 0,0001 persen atau sekitar Rp. 100 rupiah per click. Dengan modal warnet, dia selalu berangkat
pagi pagi ke warnet untuk menjalankan bisnisnya. Dengan mempunya 15 PPC, dia
optimis kalau bisnisnya ini akan berhasil. Tetapi nasib berkata lain, modal
yang dikeluarkan tak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Jadi uang hasil
PPC selalu berputar hanya untuk pergi ke warnet. Karena tidak mendapatkan
keuntungan akhirnya dia pun berhenti.
Selain itu, orang orang yang sukses di PPC rata-rata menggunakan system
robot untuk menjalankannya. Dan itu salah satu factor lain kenapa Dedi berhenti
bisnis PPC.
Kerena
PPC tidak berjalan dengan mulus, akhirnya dia memulai bisnis baru yaitu PTR
(Paid To Review). Jadi system di bisnis ini yaitu menganalisa baik buruknya
sebuah produk bermerek. Jadi inti dari bisnis ini, kita menciptakan mall. Mall
tersebut berbentuk web atau blog. Ada kekurangan PTR, yaitu PTR hanya menerima Patring Update setiap 3
bulan sekali. Dan juga membutuhkan banyak modal dengan penghasilan yang tidak
sebanding dengan modal yang dikeluarkan atau hasil pas-pasan. Dan akhirnya Dedi
pun memutuskan untuk berhenti.
Setelah
meninggalkan bisnis dari internet, akhirnya Dedi melamar pekerjaan menjadi
reporter tv, di tv local Indonesia. Dia harus merelakan waktunya demi
mendapatkan sepeser uang untuk hidup di malang. Ketika pulang kuliah, disaat
teman teman nya pergi nongkrong disebuah kafe dia harus merelakan waktunya
untuk pergi bekerja menjadi reporter.
Dan apalagi kerja menjadi seorang reporter sangatlah ribet dan juga
melelahkan. Pernah suatu hari, ditengah malam karena ada berita update dan
acaranya live. Dedi harus rela pergi ke tempat TKP untuk mendapatkan berita di
acara tv local tersebut. Selain Dedi menjadi seorang reporter, dia juga menjadi
seorang newsriter, cameramen dll. Dan harusnya setiap bidang dibayar sendiri
sendiri, tetapi Dedi hanya di gaji sebagai seorang reporter. Karena gaji yang
pas pasan sehingga Dedi pun berhenti menjadi seorang reporter.
Akhirnya,
setelah melewati banyak usaha yang selalu tidak berjalan mulus. Akhirnya Dedi
pun memutuskan untuk meninggalkan semua pekerjaannya dan akhirnya focus untuk
kuliah. Dia berkuliah jurusan IT di ASIA. Dedi aktif di BEM dan saat itu salah
satu dosennya pamer sebuah ATM yang intinya kalau dosen tersebut adalah seorang
PTR. Mengetahi hal tersebut Dedi tertarik dengan PTR kembali dan meminta ke
dosennya untuk membagi ilmunya soal PTR. Tetapi dosennya masih belum siap untuk
membagikan ilmunya. Karena Dedi tertarik soal PTR lagi, akhirnya dia pun
memulai bisnis PTR lagi. Dan berlangsung beberapa bulan. Muncullah kebosanan,
dan akhirnya berhenti bisnis PTR.
Meskipun
sudah berhenti bisnis PTR, karena Dedi itu seorang anak IT, dia pun menjual
sebuah software ke toko-toko. Karena sifat software tidak seperti barang yang
bisa habis dan juga harganya yang gak begitu mahal. Akhirnya dia pun berhenti
berjualan software.
Dan
saat itu juga, ada salah satu temannya seorang cina yang menjual produk
kosmetik, dia meminta kepada teman-temannya untuk menjualkan barangnya. Dan
melihat peluang tersebut, Dedi pun ingin menjualkan produk temannya yang cina
tersebut. Dedi menjualkan produk nya itu melalui BBM. Setiap hari dia broadcast
ke semua pengguna BBM. Ada yang merespon positive, dan juga ada yang negative.
Ada orang yang bertanya soal barang yang dijual tapi gak membeli produk. Dan
ada orang yang tidak suka di broadcast dan akhirnya marah marah. Dan juga ada
yang membeli produknya. Dengan Penghasilan 750.000-1.000.000 per bulan. Tetapi
Dedi pun akhirnya meninggalkan bisnisnya tersebut. Karena menurutnya berjualan
dengan BBM dengan cara membroadcast sekitar 10000 orang perhari itu seperti
pengemis door to door. Dan itulah yang membuat Dedi meninggalkan bisnisnya
tersebut.
Pernah
suatu ketika, Dedi dan temannya Soni karena gapunya uang sepeserpun. Mereka
memutuskan untuk menjual Gorengan. Ya itu adalah jalan pintas untuk mendapatkan
sebuah rupiah. Dan salah satu temannya Atin yang waktu itu juga senasib dengan
Dedi, datang ke tempat Dedi untuk menitipkan barang dagannya.
Atin,
dan Dedi sama sama bingung Karena tidak punya uang sepeserpun dan lagi
membutuhkan uang. Dan pada suatu hari Atin bercerita soal melihat Poster milik
Pak Agus Piranhamas soal mendapatkan uang dari internet dalam hitungan jam.
Karena Atin merasa tertarik, akhirnya dia mengajak Dedi untuk mengunjungi Pak
Agus Piranhamas. Pada Awalnya, Dedi sangatlah rishi dengan nama Agus itu karena
dia lagi sebel dengan orang yang bernama Agus karena orang yang bernama Agus
telah melengserkan Dedi dari kedudukannya sebagai seorang ketua BEM. Dan
akhirnya Atin meminta Dedi untuk menemaninya menuju ke rumah Pak Agus
Piranhamas. Karena Atin merasa gugup karena akan menemui pak Agus Piranhamas
akhirnya Atin meminta Dedi untuk menemaninya masuk kedalam rumah Pak Agus
Piranhamas. Ketika sudah bertemu dengan Pak Agus Piranhamas, Dedi pun bersyukur
karena Agus yang ini bukanlah Agus yang melengserkannya.
Akhirnya
Pak Agus Piranhamaspun menjelaskan tentang kursus, dan juga workshop yang
ditawarkan dengan harga yang cukup fantastis. Dan Akhirnya Pak Agus Pun juga
menawarkan untuk menjadi siswa magang di tempatnya. Setelah selesai berbincang
bincang dengan pak Agus Piranhamas mereka pun pulang. Atin pun mulai bimbang
soal kursus yang ditawarkan oleh pak Agus Piranhamas. Ya, harganya juga cukup
fantastis, mereka juga dalam keadaan
tidak mempunyai uang.
Beberapa
hari berlalu, Atin masih bimbang soal magang, tetapi Dedi sudah menyiapkan
beberapa dokumen untuk melamar magang di tempat Pak Agus Piranhamas. Akhirnya diapun
diterima, dan memulai menjadi mahasiswa magang disana dengan disambi menjadi
seorang mahasiswa di ASIA. Pada saat itu dia lagi skripsi, tetapi dia lebih
focus ke magangnya, karena dia menemukan tempat nyaman di tempat magangnya
yaitu merasa berjodoh tentang pekerjaanya. Di tempat Pak Agus ini sistemnya
kita membuat pasar di internet, jadi memudahkan kita dalam menjual produk
dengan mengandalkan SEO (Search Engine Optimation). Jadi, disana kita dapat
menghasilkan uang dalam hitungan jam melalui Facebook, Twitter, Youtube dan
media social lainnya. Pada Minggu-minggu terakhir Dedi baru focus pada
skripsinya.
Karena
mengurusi skripsi, Dedi sering izin untuk pergi ke kampus untuk meminta tanda
tangan guru skripsi. Jam 8.00 masuk magang dan jam 10.00 dia harus izin untuk
pergi ke kampus untuk mendapatkan guru skripsi. Dan ketika skripsi, guru
pembimbing sangatlah sulit untuk memberikan tanda tangannya. Selalu ada alas an
untuk mempersulit. Pernah waktu itu ketika mau meminta tanda tangan, guru
skripsi itu bilang, bentar ya mas mau makan dulu, akhirnya Dedi menunggu sampai
guru tersebut selesai makan. Dan setelah si guru selesai makan, dia bilang lagi
bentar ya mas, ini mau sidang. Dedi pun rela menunggu hampir 2 jam untuk
mendapatkan tanda tangan dari sang guru. Dan selalu ada alas an terbaru agar si
guru tidak memberikan tanda tangannya. Akhirnya dedipun kesal, dan berambisi,
dia sudah seharian izin tidak masuk magang, jadi besok dia harus bisa
mendapatkan 3 tanda tangan ketiga guru pembimbing tersebut sebagai pengganti
dia tidak masuk magang hariini.
Keesokannya
harinya, dia selalu mengejar ngejar guru pembimbing tersebut, dan mungkin
karena guru tersebut rishi dan akhirnya memberikan tanda tangannya. Dan setelah
dia sudah mendapatkan tanda tangan akhirnya diapun mengebut mengerjakan
skripsinya. Dan sampailah pada saat sidang skripsi. Ketika orang lain hanya
memakan waktu 30 menit sampai 60 menit untuk sidang tetapi untuk dedi kali ini
dia menghabiskan waktu 120 menit sendiri untuk sidang skripsi. Muncullah pertanyaan
pertanyaan aneh dari dosen. Salah satunya 5 tahun kedepan kamu mau menjadi
apa?. Dan dijawablah oleh dedi, kalau beberapa bulan kedepan dia ingin duduk
disebuah meja yang didepannya ada sebuah computer dan disana dia akan memimpin
perusahaanya. Ketika mendengar perkataannya dedi, semua guru menjelaskan kalau
untuk menjadi sukses butuh waktu yang sangat lama. Tetapi dengan santainya dedi
menjawab karena dia sudah mempunyai wawasan soal internet marketing melalui Pak
Agus Piranhamas. Dan diapun menjawab kalo dia akan mendapatkan uang melalui
internet. Dan akhirnya para dosenpun memberikan nilan B+ atau dengan katalain
dedi lulus sidang skripsi.
Setelah
dia lulus, dia lsekarang hanya focus di magangnya tersebut. Dan setelah itu,
dia berniat untuk meneruskan dagannya dulu yang menjual kosmetik tetapi dengan
cara menggunakan system SEO bukan BBM lagi. Dia kerjakan dengan tekun tentang
bisnisnya ini. Bisnisnya ini lebih ditekankan di Facebook.
Tetapi,
karena latar keluarganya yang rata rata seorang pegawai negeri sipil. Dedi
sempat tidak direstui oleh irang tuanya soal bisnisnya yang berjualan kosmetik
tersebut. Sampai saudaranya bilang, “lanang kok dodolan kosmetik”. Meskipun
dibilangi seperti itu, dia tidak patah semangat. Dia tetap semangat dan menjadikan
kata kata tersebut sebagai penyemangat. Dan akhirnya berkat hasil kerja
kerasnya. Dia pun menjadi sukses dengan hanya modal kos-kosan sebagai tempat
kerja. Pada saat ini, dia tidak mengeluarkan modal sedikitpun. Ini karena
banyak perusahaan kosmetik yang mempercayakan prosuknya ke PUSAT KOSMETIK AMAN
atau milik Dedi. Atau disebut dengan Konsingasi. Dimana kita hanya menjualkan
produk milik perusahaan yang dititipkan. Ibarat kita menitipkan gorengan di
warung, kita menitipkan dan memberi untuk kepada pemilik warung. Karena kita
meminta pemilik warung untuk menjualkan produk kita.
Dengan
ketekunannya, omset nya sebulan bisa mencapai 10 juta lebih, dan itu merupakan
hasil yang fantastis padahal belum ada satu tahun perusahaan tersebut
didirikan. Dan lambat laun keluarga mereka menerima soal Dedi yang menjual
produk kosmetik.
Hanya
dengan magang di Pak Agus Piranhamas selama 4 bulan, Dedi telah mendapatkan
keuntungan yang sangat banyak, dan menjadi sukses padahal dengan jangka waktu
yang tidak lama..
Inisiatif Penjualan Kosmetik
Dengan berpikir
untuk merawat diri kita sendiri. Memanjakan diri kita seiring dengan Masa lalu
yang sudah banyak di lalui oleh Mas Dedy. Mulai dari mandi dengan air hujan,
bangun pagi langsung pergi ke warnet, hingga banyak binatang yang muncul di
kamar ketika Mas Dedy tidur karena di bawah kamar yang ditempati adalah tempat
pembuangan air.
Kebetulan salah
satu teman Mas Dedy yaitu orang China, memiliki dagangan kosmetik. Dari sana
lah Mas Dedy mencoba untuk meMasarkan produk kosmetik tersebut.
Saat ini Mas Dedy
mengambil dari pedagang besar untuk meMasarkan produk kosmetik, terkadang juga
sempat datang sales yang menawarkan produk kosmetik mereka, hingga konsingasi
beberapa serum datang memberikan barangnya (tanpa modal).
*Kalau
ingin sukses berangkatlah dari kemiskinan*
Poin Pembelajaran:
Publikasi pemasaran melalui Web,
Blog, Twitter, Facebook
Web dan Blog hanya dipakai sebagai
display. Kebanyakan untuk pemasaran
lewat Facebook misal: lewat notes, page, update status, riset, upcoment event,
dll.
Background = PTR, browser. 95% yang
di lakukan yaitu apa yang dikerjakan.
·
Cara Meyakinkan Orang Agar Membeli Produk Kita
Orang yang datang
adalah orang yang berminat. Kata kunci untuk meyakinkannya, “Yang mahal belum
tentu cocok untuk anda”.
*web: rajagrosirkosmetik.com*
Poin Pembelajaran:
Dunia internet berbeda dengan dunia
konvensional. Kalau dunia internet, orang yang menghubungi berarti sudah
tertarik 50%. Otomatis kerja harus 100%.
·
Berapa Jam di Depan Komputer ?
Dulu : jam 8.00 – 12.00
WIB, habis magrib – 10.00 WIB
Sekarang :
jam 7.00 - 9.00 WIB, habis magrib menyalakan komputer lagi.
Pembicara: Mas Sony (Penjualan Sepatu)
·
Pengalaman
Mempunyai
pengalaman sebagai seorang kasir selama 3,5 tahun. Karena meras penat ia,
memutuskan untuk berlibur ke Bali selama 1 bulan. Ketika dia pergi Ke Bali, dia
melihat seorang yang bekerja sebagai karyawan di sebuah mall di Bali. Dan
memunculkan keinginan untuk ingin bekerja seperti karyawan tersebut. Setelah
pulang dari Bali, dia memutuskan untuk melamar pekerjaan di Mall dibali
tersebut dan Hypermart di Surabaya. Kedua surat lamaran tersebut diterima,
cuman Mas Sony, lebih memilih untuk bekerja di Hypermart Surabaya. Hampir 6kali
bolak balik Malang-Surabaya hanya untuk tes di Hypermart. Dan Syukurlah,
akhirnya diterima di Hypermart. Dengan persaingan yang ketat (25 orang disaring
menjadi 12 orang) Alhamdulillah Sony masuk 12 besar. Dengan peraturan yang
sangat ketat juga, yaitu dilarang mengobrol ataupun bercanda dengan seorang
kasir yang ada disebelahnya. Setelah bekerja di Hypermart, akhirnya muncullah
titik jenuh, sehingga membuat Sony meninggalkan pekerjaannya di Hypermart.
Dia
pun melanjutkan sebagai pegawai di SuperIndo Surabaya di bagian buah. Tetapi TL
nya mengetahu kalau Sony mempunyai pegalaman menjadi seorang kasir, dan
akhirnya ditaruhlah sony menjadi seorang kasir. Dan itu kali pertama di
SuperIndo laki-laki menjasi seorang kasir. Dan Sony lah yang memechakan rekor
di SuperIndo. Dengan bekerja selama 12 jam sehari, dengan start jam 5 pagi
sampai jam 5 sore hanya diberi gaji sebesar Rp. 2.000.000. Penghasilan yang
sangat pas-pasan jika kita hidup di Surabaya.
Taklama
kemudian, dia pun berhenti menjadi kasir, dan training di Telkom Indonesia.
Training tersebut hanya bertahan selama 3 bulan. Hal ini dikarenakan karena
banyak pelanggan Telkom yang complain dan juga banyak mengeluarkan kata-kata
yang pedas. Dan itu membuat Soni tidak betah dan Akhirnya Berhenti Training.
Dan
setelah dia training, akhirnya papanya menawarkan dia agar kembali untuk
meneruskan kuliahnya, Sonipun mensetujui tawaran papanya. Melalui teman, Soni
mengenal Pak Agus Piranhamas, Dan dari situ Soni pergi magang di tempatnya pak
Agus.
·
Pengalaman yang didapat ketika menjadi kasir :
Positivenya : Dapat mengetahu lebih banyak karakter orang saat berbelanja.
Negativenya : Banyak orang yang suka complain soal kembalian, apalagi orang
cina, meskipun kembalian meskipun Rp. 25 dia tetap meminta kembalian, pernah
saat itu, orang cina tersebut meminta kembaliannya yaitu sebesar Rp. 25 dan
akhirnya sony memberikan uang Rp. 100 dan meminta kembalian Rp. 75 ke orang
cina tersebut.
·
Produk yang dijual :
Produk
yang dijual yaitu Parfum dan Sepatu border. Lewat bibinya yang ada di Bali,
bibinya yang hampir bangkrut dengan usaha sepatu bordirnya itu, akhirnya
bibinya memasrahkan sepatunya kepada Sony. Sepatu tersebut berbahan dari kain
Satin. Pada awalnya sepatu tersebut hanya berlapis 1 kain satin, dan karena
request dari Sony, karena sony Ingin lebih menunjukkan kualitas. Akhirnya
dibuatlah menjadi 3 lapis dengan border yang penuh.
·
Bagaimana Cara Penjualannya ?
Pemasaran
ada 2 cara penjualan, yang pertama di daerah Lokal dan juga Interlokal. Untuk
daerah yang Lokal di handle oleh Sony, tetapi untuk yang di Interlokal di
handle oleh Dedi. Untuk daerah nasional, mereka menggunakan JNE, Kantor Pos,
dan Wahana. Dan untuk daerah Internasional, mereka menggunakan jasa kurir dari
mas Azis anak OMG.
Poin
Pembelajaran:
a.
Untuk pemasaran, jika belum terdeteksi di google, cara
penulisannya menggunakan ‘3 kata kunci diikuti no hp’. Kalau sudah terdeteksi
di google, baru penulisannya berupa ‘no hp, diikuti 3 kata kunci’. Biar gak
kesaspen, bagikan di FB lewat group atau bisa juga bagikan dengan update
status.
b.
Planning kerja dibagi
c.
Optimasi dilakukan di FB dan Toko Bagus
d.
Refresh 7 hari sekali
·
Pengiriman barang Lokal?
a.
Pengiriman ke luar pulau lewat
‘kantor pos’
b.
Pengiriman ke dalam kota lewat
‘wahana’
c.
Pengiriman ke kabupaten yang lewat
‘JNE’
·
Pengiriman Barang Interlokal :
a)
Mengirim ke alamat mas Azis jasa
kurir interlokal
b)
Memasrahkan barangnya kepada mas Azis
soal barang yang akan dikirim dengan meminta harga yang paling murah.
c)
Mentransfer uang pengirimah barang
keluar negeri ke mas Azis
·
Tips Berdagang :
Juallah
barang yang paling kau sukai, dengan demikian kalian akan menyukai bisnis
kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar